Rabu, 11 Desember 2013

MAKALAH MRP ILIS AZIZAH manajemen keuangan syariah



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Seperti yang kita ketahui bersama, pada umumnya Dalam suatu perusahaan kegiatannya yaitu mengubah input menjadi output dimana tujuan utamanya adalah untuk mencari keuntungan. Dalam proses tersebut maka perusahaan harus bisa mengelola segala sumber dengan sangat baik. Perusahaan harus bisa memenuhi permintaan para pelanggan dengan tepat waktu agar para pelanggan tidak kecewa. Dengan adanya kepercayaan dari konsumen maka dapat dipastikan bahwa produk yang dibuat akan dimanfaatkan oleh mereka. Untuk menjamin kebutuhan-kebuthan konsumen akan produk yang diproduksi oleh perusahaan maka perushaan perlu mengontrol persediaan yang ada agar siap menjawab kebutuhan konsumen setiap saat tepat pada waktunya, oleh karena itu perusahaan hendaklah menerapkan suatu sistem atau metode yang efektif guna merespon masalah-masalah yang ada.
Salah satu cara untuk mengendalikan persediaan adalah dengan metode Material Requierment Planning (MRP). MRP merupakan teknik pendekatan yang bertujuan meningkatkan produktivitas perusahaan dengan cara menjadwalkan kebutuhan akan material dan komponen untuk membantu perusahaan dalam mengatasi kebutuhan minimum dari komponen-komponen yang kebutuhannya dependen dan menjamin tercapainya produksi akhir. Karena MRP cukup penting bagi suatu perusahaan maka penulis di sini akan membahas mengenai Material Requierment Planning ( MRP).


1.2  Rumusan masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan MRP (Material Requirement Planning) ?
1.2.2 Apa tujuan dari MRP (Material Requirement Planning)?
1.2.3 Bagaimana proses perhitungan dalam MRP (Material Requirement Planning)  ?
1.3  Tujuan penulisan
1.3.1  Untuk mengetahui pengertian dari MRP (Material Requirement Planning).
1.3.2 Untuk mengetahui tujuan dari MRP (Material Requirement Planning).
1.3.3 Untuk mengetahui bagaimana proses perhitungan MRP (Material Requirement       Planning).

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Pengertian MRP (Material Requirement Planning)
Material Requirement Planning (MRP) adalah suatu prosedur logis berupa aturan keputusan dan teknik transaksi berbasis komputer yang dirancang untuk mengolah jadwal induk produksi menjadi “kebutuhan bersih” untuk semua item (Baroto, 2002).
Konsep ini mencakup hal-hal yang berhubungan dengan sistem persediaan sekaligus sistem informasinya agar dapat dicapai sistem pengadaan material secara lebih tepat waktu, tepat jumlah, tepat bahan baku dan tepat harga. Ide yang mendasar dari konsep ini sering digunakan dalam penyelesaian proyek industri mulai dari pembangunan rumah sederhana sampai ke pembangunan gedung-gedung pencakar langit. Melalui penggunaan bahan yang tepat dan pada saat yang tepat adalah merupakan filosofi utama yang digunakan dalam menyelesaikan berbagai macam proyek tersebut.
2.1.2 Tujuan (Material Requirement Planning)
1.      Kebutuhan-kebutuhan persediaan berkurang.
2.      Waktu tenggang (lead time) produksi dan waktu tenggang penyerahan  yang dikurangi pada para pelanggan.
3.      Komitmen penyerahan yang realistis kepada pelanggan.
4.      Efisiensi operasi yang meningkat.

2.1.3 Proses perhitungan MRP (Material Requirement Planning)
Menurut yamit, 2007, langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam proses perhitungan MRP adalah sebagai berikut  :
1.      Menentukan kebutuhan bersih
Kebutuhan bersih (net requirement) adalah selisih antara kebutuhan kotor (gross requirement) dengan persediaan yang ada di tangan (on hand). Data yang diperlukan dalam menentukan kebutuhan bersih adalah kebutuhan kotor setiap periode, persediaan yang ada di tangan dan rencana penerimaan (scheduled recepts) pada periode mendatang sedangkan kebutuhan kotor yang dimaksudkan adalaj jumlah permintaan produk akhir. Untuk komponen yang lebih rendah maka kebutuhan kotor dihitung dari komponen yang berada di atasnya dengan dikalikan kelipatan tertentu sesuai dengan kebutuhan. Perhitungan kebutuhan bersih dapat diperbaiki dengan menambahkan faktor persediaan pengaman tetapi hanya ditujukan untuk permintaan independen.
2.      Menentukan jumlah pesanan
Penentuan jumlah pesanan baik untuk item maupun komponen didasarkan kebutuhan bersih. Alternatif yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya ukuran lot pemesanan yaitu penyeimbangan antara biaya set up dengan ongkos simpan, fixed order quantity, lot for lot ordering, periodic order quantity dan metode akumulasi.
3.      Menentukan BOM dan kebutuhan kotor setiap komponen
Bom ditentukan berdasarkan struktur produk dengan memuat informasi nomor dan jenis komponen, jumlah kebutuhan komponen di atasnya dan sumber diperolehnya komponen sedangkan kebutuhan kotor setiap komponen ditentukan oleh rencana pemesanan (planned order releses) komponen yang berada di atasnya dengan dikalikan kelipatan tertentu sesuai kebutuhan.
4.      Menentukan tanggal pemesanan
Menentukan saat yang tepat untuk melakukan pemesanan dan dipengaruhi oleh rencana penerimaan (planned order receipts) dan tenggang waktu pemesan (lead time)
BAB III
PENUTUP
Material Requirement Planning (MRP) adalah suatu prosedur logis berupa aturan keputusan dan teknik transaksi berbasis komputer yang dirancang untuk mengolah jadwal induk produksi menjadi “kebutuhan bersih” untuk semua item
Tujuan (Material Requirement Planning)
1.      Kebutuhan-kebutuhan persediaan berkurang.
2.      Waktu tenggang (lead time) produksi dan waktu tenggang penyerahan  yang dikurangi pada para pelanggan.
3.      Komitmen penyerahan yang realistis kepada pelanggan.
4.      Efisiensi operasi yang meningkat.
Proses perhitungan MRP (Material Requirement Planning)
1.      Menentukan kebutuhan bersih
2.      Menentukan jumlah pesanan
3.      Menentukan BOM dan kebutuhan kotor setiap komponen
4.      Menentukan tanggal pemesanan

Daftar pustaka
http://hierone1.blogspot.com/2012/12/contoh-makalah-mrp-material-requirement.html

Minggu, 20 Oktober 2013

FORECASTING / PERAMALAN


Nama : Ilis azizah
Nim : 1210307053
FORECASTING
(Peramalan)
Forecasting ,,apakah yang dimaksud forecasting ?? sebelum saya menjelaskan lebih lanjut, saya akan menjelaskan pengertian forecasting lebih dahulu.
Pengertian forecasting/ peramalan
Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan datang dengan suatu bentuk model yang matematis, dan bisa juga dalam bentuk prediksi intuisi yang bersifat subjektif. Ataupun bisa juga dengan menggunakan kombinasi model matematis yang disesuaikan dengan pertimbangan yang baik dari seorang manajer.
Kepentingan Strategi Peramalan
ü   Menerapkan tujuan peramalan
ü  Memilih unsur yg akan diramal
ü  Menentukan horizon waktu
ü  Memilih jenis model peramalan
ü  Mengumpulkan data yg diperlukan
ü  Membuat peramalan
ü  Memvalidasi dan menetapkan hasil
Dari penjelasan diatas, dapat kita ketahui bahwa peramalan sangat penting bagi perusahaan. Dalam pembahasan ini, saya akan menjelaskan mengenai peramalan dalam permintaan. Seberapa besarkah atau seberapa banyakkah konsumen akan melakukan permintaan terhadap produk suatu perusahaan. Dengan peramalan, perusahaan dapat memperkirakan seberapa banyak perusahaan harus memproduksi produknya. Tentunya peramalan diambil dari histori permintaan dimasa lalu, ataupun diambil dari prediksi secara model matematis yang disesuaikan dengan pertimbangan dari manajer.
Untuk mengetahuinya, maka dapat digunakan rumus sebagai berikut :

1.      Naive approach
Metode ini mengasumsikan bahwa permintaan pada periode selanjutnya, adalah sama dengan permintaan pada periode sebelumnya.
2.      Moving average methode / metode rata-rata bergerak
ü  Menggunakan sejumlah data aktual masa lalu untuk menghasilkan peramalan. Rata2 bergerak berguna jika kita dpt mengasumsikan bahwa permintaan pasar akan stabil sepanjang masa yang akan kita ramalkan, yaitu: rata rata bergerak 4 bulanan ditemukan dengan cara sederhana, yaitu menjumlahkan permintaan selama 4 bulan terakhir dan dibagi 4.
ü  Suatu metode peramalan yang menggunakan n rata rata periode terakhir untuk meramalkan data berikutnya
Moving Average Method/metode rata-rata bergerak
Moving average = Σ demand in previous n periods
n
3.      Weighted moving average
Weighted moving average = Σ (weight for period n) x (demand in period n)
Σ weights
4.      Exponential smoothing
Ft = Ft – 1 + α(At – 1 - Ft – 1)


Dimana  =
Ft = perkiraan baru
Ft – 1 = perkiraan sebelumnya
α = smoothing (or weighting)
constant (0 ≤ α ≥ 1)

5.      Least square methode
y^ = a + bx


b =
 


a = y- b x


MOHON MAAF APABILA TERJADI KESALAHAN..