NERACA PEMBAYARAN & PERDAGANGAN INDONESIA
Diposkan oleh tugaspkfarida3ea06
Neraca
pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi
antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka
waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup
pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan
pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran
terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal dan
finansial, dan item-item finansial. .
Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam transaksi, yaitu :
Transaksi
debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa)
dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi
negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi
cadangan devisa. Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan
mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri.
Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang
menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa Negara.
Pada
umumnya transaksi-transaksi ekonomi internasional berupa
pemindahtanganan hak milik atas suatu barang atau jasa dari penduduk
negara yang satu dengan penduduk negara lain, termasuk di dalamnya
perubahan susunan dan nilai utang piutang serta kekayaan penduduk negara
yang bersangkutan. Selanjutnya, untuk menyusun neraca pembayaran luar
negeri atau neraca pembayaran internasional, perlu dibedakan antara
transaksi debit dengan transaksi kredit di mana antara jumlah debit
dengan kredit harus selalu seimbang. Untuk lebih jelasnya, perhatikan
contoh tabel pembayaran dibawah ini :
Berikut ini penjelasan singkat mengenai transaksi debit dan transaksi kredit.
1. Transaksi debit, adalah
transaksi yang mengakibatkan bertambahnya kewajiban bagi penduduk
negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk mengadakan
pembayaran kepada penduduk negara lain.
Contoh: Indonesia membeli
jasa dari Malaysia, maka transaksi tersebut menimbulkan kewajiban untuk
mengadakan pembayaran kepada Malaysia, sehingga transaksi jasa tersebut
merupakan transaksi debit yang dicatat dalam neraca pembayaran dengan
tanda minus (–).
2. Transaksi kredit, adalah
transaksi yang mengakibatkan timbul atau bertambahnya hak bagi penduduk
negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk menerima
pembayaran dari negara lain.
Contoh: Indonesia menjual jasa ke
Malaysia, maka transaksi tersebut menimbulkan hak untuk menerima
pembayaran dari Malaysia, maka transaksi tersebut merupakan transaksi
kredit yang dicatat dalam neraca pembayaran dengan tanda positif (+).
Neraca
pembayaran Indonesia atau neraca pembayaran luar negeri dapat diperoleh
dari beberapa penerbitan resmi, di antaranya sebagai berikut.
-
Nota keuangan dan RAPBN yang diterbitkan setahun sekali untuk
masing-masing tahun anggaran oleh Departemen Keuangan Republik
Indonesia.
- Bank Indonesia: Laporan tahun pembukuan, yang
diterbitkan setiap tahun sekali untuk masing-masing tahun anggaran oleh
Bank Indonesia
- Statistik Ekonomi–Keuangan lndonesia, yang diterbitkan dua bulan sekali oleh Bank Indonesia.
- Statistik Indonesia: Statistical Yearbook of Indonesia, yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik setahun sekali.
- Indikator Ekonomi, yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik sebulan sekali.
1. Komponen Neraca Pembayaran
Berdasarkan
neraca pembayaran kita dapat mengetahui bahwa neraca dibagi ke dalam
beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi
ekonomi internasional (luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara
dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Transaksi Dagang (Trade Account)
Transaksi dagang adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang (merchandise) dan jasa-jasa. Transaksi dagang dibedakan menjadi transaksi barang (visible trade) yang merupakan transaksi ekspor dan impor barang dagangan, dan transaksi jasa (invisible trade) yang
merupakan transaksi eskpor dan impor jasa. Untuk transaksi ekspor
dicatat di sisi kredit, sedangkan transaksi impor dicatat di sisi debit.
b. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment)
Transaksi pendapatan modal adalah
semua transaksi penerimaan atau pendapatan yang berasal dari penanaman
modal di luar negeri serta penerimaan pendapatan modal asing di negeri
kita. Pendapatan tersebut dapat berupa bunga, dividen, dan keuntungan
lain. Penerimaan bunga dan dividen merupakan transaksi kredit, sedangkan
pembayaran bunga dan dividen kepada penduduk negara asing merupakan
transaksi debit.
c. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction)
Transaksi unilateral adalah
transaksi sepihak atau transaksi satu arah, artinya transaksi tersebut
tidak menimbulkan kewajiban untuk membayar atas barang atau bantuan yang
diberikan. Berikut ini yang tergolong dalam transaksi unilateral adalah
hadiah (gift), bantuan (aid), dan transfer
unilateral. Apabila suatu negara memberi hadiah atau bantuan ke negara
lain, maka transaksi ini termasuk transaksi debit. Sebaliknya, jika
suatu negara menerima hadiah atau bantuan dari negara lain, termasuk
dalam transaksi kredit.
d. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment)
Transaksi penanaman modal langsung adalah
semua transaksi yang berhubungan dengan jual beli saham dan jual beli
perusahaan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk
negara lain. Apabila terjadi pembelian saham atau perusahaan dari tangan
penduduk negara lain, maka pos direct investment didebit, dan
bila terjadi penjualan saham atau penduduk asing yang mendirikan
perusahaan di wilayah kekuasaannya, maka pos ini dikredit.
e. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan)
Transaksi utang piutang jangka panjang adalah
semua transaksi kredit jangka panjang yang pembayarannya lebih dari
satu tahun. Sebagai contoh transaksi penjualan obligasi kepada penduduk
negara lain, menerima pembayaran kembali pinjaman-pinjaman jangka
panjang yang dipinjamkan kepada penduduk negara lain, atau mendapatkan
pinjaman jangka panjang dari negara lain, maka pos ini dicatat di
sebelah kredit, dan bila terjadi transaksi pembelian obligasi atau
lainnya yang berkaitan dengan utang piutang jangka panjang, maka pos ini
dicatat di sebelah debit.
f. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capita1)
Transaksi utang piutang jangka pendek adalah
semua transaksi utang piutang yang jatuh temponya tidak lebih dari satu
tahun. Transaksi ini umumnya terdiri atas transaksi penarikan dan
pembayaran surat-surat wesel.
g. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating)
Transaksi lalu lintas moneter adalah pembayaran terhadap transaksi-transaksi pada current account (transaksi perdagangan, pendapatan modal, dan transaksi unilateral) dan investment account (transaksi penanaman modal langsung, utang piutang jangka pendek, dan utang piutang jangka panjang). Apabila jumlah pengeluaran current account daninvestment account lebih besar daripada penerimaannya, maka perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kreditmonetary acomodating. Dari transaksi tersebut, maka transaksi ekonomi internasional dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Transaksi Berjalan (Current Account)
Transaksi berjalan adalah
semua transaksi ekspor dan impor barang-barang dan jasa-jasa. Secara
umum meliputi: transaksi perdagangan, transaksi pendapatan modal dan
transaksi unilateral.
b. Neraca Modal (Capital Account)
Neraca modal adalah
neraca yang menunjukkan perubahan dalam harta kekayaan (asset) suatu
negara di luar negeri dan aset asing di suatu negara, di luar aset
cadangan pemerintah. Neraca modal meliputi: transaksi penanaman modal
langsung, transaksi utang piutang jangka panjang dan transaksi utang
piutang jangka pendek.
c. Selisih yang Belum Diperhitungkan (Error and Omissions)
Selisih
yang belum diperhitungkan merupakan rekening penyeimbang apabila nilai
transaksi-transaksi kredit tidak sama persis dengan nilai transaksi
debit. Dengan adanya rekening selisih perhitungan ini, maka jumlah total
nilai transaksi kredit dari suatu Neraca Pembayaran Internasional (NPI)
akan selalu sama dengan transaksi debitnya.
2. Pos-Pos Debit dan Kredit dalam Neraca Pembayaran
Dalam
transaksi internasional terdapat suatu transaksi yang harus dicatat
pada sisi debit dan sisi kredit. Pos-pos yang di debit dan pos-pos yang
di kredit dalam neraca pembayaran di antaranya sebagai berikut.
3. Mekanisme Neraca Pembayaran
Terdapat tiga mekanisme atau proses penting yang menyangkut neraca pembayaran internasional, yaitu sebagai berikut.
a. Penyesuaian melalui perubahan harga-harga atau mekanisme harga(price effects).
b. Penyesuaian melalui perubahan pendapatan nasional atau mekanisme pendapatan (income effects).
c. Penyesuaian melalui perubahan stok uang atau mekanisme moneter(real balance effects).
4. Defisit dan Surplus Neraca Pembayaran
Dalam
neraca pembayaran terdapat kemungkinan terjadinya surplus dan defisit.
Adapun defisit terjadi apabila jumlah ekspor lebih kecil daripada impor,
sedangkan apabila jumlah ekspor lebih besar daripada impor posisi
neraca pembayaran menunjukkan surplus. Neraca pembayaran suatu negara
juga dapat dikatakan seimbang apabila stok nasional (cadangan devisa)
tidak berubah dan tidak ada aliran modal/pinjaman akomodatif.
Defisit atau surplus neraca pembayaran yang terjadi pada suatu negara dikarenakan oleh komponen berikut.
a. Stok Nasional
Jika terjadi penurunan stok nasional berarti defisit, dan jika terjadi kenaikan stok nasional berarti surplus.
b. Pinjaman Akomodatif
Pinjaman
yang masuk karena berkaitan dengan adanya kelebihan impor berarti
merupakan bagian dan defisit, sedangkan pinjaman yang masuk atas
kemauannya sendiri (pinjaman otonom) tidak memengaruhi defisit.
c. Defisit total adalah besarnya penurunan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif.
d. Surplus total adalah besarnya kenaikan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif.
Berdasarkan
neraca di atas, negara X mengalami defisit neraca pembayaran sebesar
pinjaman akomodatif ditambah stok nasional, yaitu: 80 + 80 = 160 unit
kayu lapis.
5. Pengaruh Neraca Pembayaran terhadap Perekonomian Negara
Sebagaimana
kamu ketahui, bahwa neraca pembayaran suatu negara mencatat semua
transaksi negara tersebut dengan luar negeri. Adapun dampak neraca
pembayaran terhadap perekonomian adalah sebagai berikut.
a. Perubahan Kurs Devisa
Jika
neraca pembayaran defisit, maka kurs valuta asing mengalami kenaikan
dan kurs rupiah mengalami penurunan. Dan bila terjadi surplus, maka kurs
valuta asing mengalami penurunan dan kurs rupiah mengalami kenaikan.
b. Perubahan Harga
Jika
ekspor lebih besar daripada impor berarti barang yang ada di dalam
negeri sangat laku terjual di luar negeri, maka harga barang dalam
negeri menjadi meningkat.
c. Perubahan Tingkat Pendapatan
Ekspor
merupakan komponen pendapatan nasional, sehingga berubahnya nilai
ekspor akan mengakibatkan berubahnya pendapatan nasional.
d. Perubahan Tingkat Bunga
Jika
investasi dari luar negeri banyak mengalir ke dalam negeri, maka
tingkat bunga yang berlaku rendah karena hubungan antara tingkat bunga
dengan tingkat investasi adalah berbanding terbalik. Sebaliknya, jika
investasi yang terjadi menurun, maka tingkat bunga yang berlaku tinggi.
Untuk lebih jelasnya, simak neraca perdagangan Indonesia Untuk tahun 1999 sampai 2004 berikut ini:
6. Mekanisme Dasar Penyeimbangan Kembali Neraca Pembayaran
Telah diketahui bersama, bahwa masalah pokok yang dihadapi oleh perekonomian dunia adalah ketidakseimbangan (disequilibrium)
neraca pembayaran. Neraca pembayaran yang defisit akan merisaukan
keadaan perekonomian suatu negara, namun bukan berarti surplus neraca
pembayaran yang cukup besar tidak menimbulkan masalah. Keadaan neraca
pembayaran yang dapat dianggap ideal bagi perekonomian suatu negara
adalah keadaan neraca pembayaran yang ekuilibrium atau seimbang.
Faktor-faktor yang menimbulkan ketidakseimbangan neraca pembayaran internasional antara lain sebagai berikut.
a. Perubahan tingkat harga di dalam negeri.
b. Struktur produksi suatu negara.
c. Perubahan posisi utang piutang dengan luar negeri.
d. Pergeseran permintaan luar negeri terhadap produk dalam negeri.
e. Ketidakstabilan perekonomian dalam negeri, ditandai dengan menurunnya kegiatan ekspor dan meningkatnya impor.
f. Bencana alam.
Pada
prinsipnya, cara untuk mengurangi atau menghilangkan defisit neraca
pembayaran internasional yang terjadi di suatu negara dilakukan melalui
proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran dengan lima jalur. Kelima
jalur tersebut bekerja melalui perubahan komponen-komponen berikut ini.
a. Pendapatan Nasional
Proses
ini dilakukan dengan melakukan kebijakan fiskal, yaitu semua tindakan
pemerintah yang bertujuan untuk memengaruhi jalannya perekonomian
melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
b. Tingkat Harga
Proses
ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan moneter, yaitu segala
tindakan pemerintah yang ditujukan untuk mempengaruhi jalannya
perekonomian dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang
beredar dalam masyarakat.
c. Kurs Valuta Asing
Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan devaluasi, yaitu
kebijakan untuk menurunkan nilai mata uang dlaam negeri terhadap mata
uang asing dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor suatu negara dan
menambah devisa suatu negara.
d. Tingkat Bunga
Proses
penyeimbangan kembali neraca pembayaran melalui perubahan tingkat bunga
pada dasarnya bekerja melalui perubahan neraca investasi atau neraca
modal.
Oleh karena itu, proses ini dapat dilakukan melalui
perubahan jumlah uang yang beredar dengan menaikkan atau menurunkan
tingkat suku bunga yang berlaku. Jika suku bunga naik, maka nilai
investasi akan menurun. Sebaliknya, jika suku bunga turun, maka nilai
investasi akan meningkat.
e. Sektor Moneter
Proses ini dilakukan dengan melalui suatu bentuk campur tangan pemerintah yang dinamakan Exchange Control (EC),
artinya suatu bentuk campur tangan pemerintah dalam lapangan ekonomi
internasional. Dalam sistem ini, semua valuta asing dimonopoli oleh
pemerintah, artinya semua alatalat pembayaran luar negeri yang dimiliki
atau yang diperoleh seluruh penduduk suatu negara harus diserahkan
kepada pemerintah, untuk selanjutnya pemerintah mengatur dan menentukan
penggunaan valuta asing.
* NERACA PERDAGANGAN
Neraca
perdagangan (balance of trade) adalah sebuah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan perbedaan antara nilai moneter antara ekspor dan
impor. Neraca perdagangan biasa disebut dengan ekspor netto. Neraca
perdagangan yang positif berarti negara tersebut mengalami ekspor yang
nilai moneternya melebihi impor, dan biasa disebut surplus perdagangan.
Sementara itu jika neraca perdagangan menunjukkan kondisi negatif
artinya nilai moneter impor melebihi ekspor, dan disebut sebagai defisit
perdagangan. (12/07) Bagi setiap negara tentunya kondisi surplus lebih
diharapkan.
Dengan terjadinya surplus perdagangan berarti
jumlah ekspor yang dilakukan oleh sebuah negera lebih banyak
dibandingkan impor. Kondisi ini berpengaruh positif terhadap pertumbuhan
ekonomi negara tersebut. Kondisi ini telah mengakibatkan ketegangan
perdagangan antar negara yang mengalami defisit dengan egara yang
mengalami surplus, seperti yang ditunjukkan oleh hubungan perdagangan
antara AS dan China.
Perdagangan Amerika Serikat Amerika
Serikat telah mengalami defisit sejak tahun 1960. Defisit perdagangan
ini pada akhirnya memaksa AS untuk menghentikan standar emas pada tahun
1971. Sejak tahun 1997 defisit perdagangan AS telah mengalami
peningkatan eksponensial.
Kali terakhir AS mengalami
surplus perdagangan adalah pada tahun 1975 lalu. Tercatat bahwa pada
bulan April lalu defisit perdagangan di AS mencapai angka 40.3 miliar
dolar AS. Defisit perdagangan di bulan April ini mengalami kenaikan
dibandingkan defisit perdagangan yang terjadi pada bulan Maret, yaitu
hanya sebesar 40.0 miliar dolar.
Defisit perdagangan AS
yang terbesar terjadi dengan China. Pada bulan April defisit perdagangan
AS dengan China mencapai angka 19.3 miliar dolar atau nyaris 50% dari
defisit perdagangan total AS.
Perdagangan Indonesia
Membaik Setelah Sempat Terhantam Kondisi sektor perdagangan
internasional Indonesia tampak mengalami peningkatan yang cukup baik
pada tahun 2010 ini. Surplus perdagangan Indonesia sempat mengalami
hantaman serius pada tahun 2008 lalu.
Seiring dengan
krisis keuangan global yang terjadi di tahun 2008 tersebut perdagangan
internasional Indonesia mengalami penurunan tajam pada surplus
perdagangan total. Sejak tahun 2005 - 2007 perkembangan surplus
perdagangan Indonesia selalu positif. Dari posisi 27.9 miliar dolar di
tahun 2005, pada tahun 2007 surplus perdagangan Indonesia mencapai
angkat 39.6 miliar dolar AS. Akan tetapi pada tahun 2008 surplus
perdagangan tersebut anjlok hingga hanya sebesar 7.8 miliar dolar AS.
Di
tahun 2009 terjadi peningkatan surplus dan membaik ke level 19.7 miliar
dolar AS. Sementara itu di tahun 2010 ini kembali terjadi peningkatan.
Pada periode Januari hingga April 2010 surplus perdagangan Indonesia
mencapai angkat 8.8 miliar dolar, mengalami kenaikan dibandingkan
periode yang sama pada tahun 2009, yaitu sebesar 7.2 miliar dolar
Diposkan oleh tugaspkfarida3ea06
Tidak ada komentar:
Posting Komentar